Tenrycolle.com
What better to do than, share your English knowledge with other people
Tenrycolle.com
What better to do than, share your English knowledge with other people
What better to do than, share your English knowledge with other people
What better to do than, share your English knowledge with other people
Baca juga: Modul Ajar Bahasa Inggris UKPPPG UKIN Berbasis Deep Learning, klik disini!
Dalam proses UKPPPG, guru dituntut untuk mampu mengembangkan dan mengimplementasikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta tujuan pembelajaran. Sebagai bagian dari studi kasus, terdapat beberapa pertanyaan kunci yang harus dijawab untuk menggali pemahaman, perancangan, serta refleksi guru terhadap LKPD yang dibuat. Pertanyaan tersebut mencakup:
Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi acuan penting dalam menganalisis efektivitas LKPD serta sejauh mana LKPD tersebut mampu mendukung ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
LKPD yang saya buat difokuskan pada keterampilan berbicara (speaking) dengan topik Introducing Myself. Tujuan pembelajaran yang diharapkan adalah siswa mampu memperkenalkan diri secara lisan menggunakan bahasa Inggris sederhana, mencakup nama, usia, hobi, sekolah, dan cita-cita.
Kondisi siswa menunjukkan adanya kesenjangan kemampuan. Sebagian siswa cukup percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris karena sudah terbiasa mendengar dari media digital, tetapi sebagian besar lainnya masih ragu, malu, atau takut salah dalam mengucapkan kata-kata. Ada pula siswa yang memiliki kosakata terbatas sehingga kesulitan menyusun kalimat.
Oleh sebab itu, LKPD dirancang untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan memberikan tahapan latihan, mulai dari membaca dialog contoh, melengkapi kalimat, hingga praktik perkenalan diri secara mandiri.
Dalam merancang LKPD, saya menggunakan prinsip Culturally Responsive Teaching dan Pendekatan Berdiferensiasi. Langkah-langkahnya adalah:
Respon siswa terhadap LKPD ini cukup positif. Mereka merasa terbantu dengan adanya contoh teks dan word bank sehingga tidak takut salah. Siswa yang awalnya pasif mulai berani mencoba memperkenalkan diri di depan teman. Aktivitas berpasangan juga membuat suasana kelas lebih hidup karena siswa dapat saling mendukung. Lebih dari 80% siswa mampu menyampaikan perkenalan diri dengan benar, meski ada beberapa yang masih terbata-bata dalam pengucapan.
Pengalaman berharga dari kegiatan ini adalah pentingnya membuat LKPD yang relevan dengan kehidupan nyata siswa. Saya belajar bahwa ketika materi dekat dengan identitas dan budaya mereka, siswa menjadi lebih berani berbicara. Selain itu, pendekatan berdiferensiasi sangat membantu dalam mengakomodasi perbedaan kemampuan sehingga semua siswa bisa berpartisipasi aktif. Sebagai guru, pengalaman ini mengingatkan saya untuk selalu reflektif dan kreatif dalam merancang media pembelajaran, agar setiap siswa mendapat kesempatan berkembang sesuai potensinya.