Tenrycolle.com
What better to do than, share your English knowledge with other people
Tenrycolle.com
What better to do than, share your English knowledge with other people
What better to do than, share your English knowledge with other people
What better to do than, share your English knowledge with other people
Sistem pendidikan di Indonesia kini diarahkan untuk lebih menekankan kualitas proses belajar melalui pendekatan deep learning yang terintegrasi dalam Kurikulum Merdeka. Pendekatan ini menitikberatkan pada pengalaman belajar yang mendalam, di mana siswa tidak sekadar menerima informasi, tetapi juga diajak untuk memahami, menganalisis, dan mengaitkan materi dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan cara ini, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan berorientasi pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi. Kehadiran deep learning diharapkan mampu melahirkan generasi pelajar yang adaptif, berkarakter, dan siap menghadapi dinamika global.
Sebagai contoh, guru dapat menerapkan prinsip Deep Learning dalam keterampilan membaca melalui teks “Descriptive Text about a Famous Place”. Peserta didik tidak hanya diminta membaca teks, tetapi:
Dengan pendekatan ini, peserta didik tidak sekadar menghafal struktur teks, tetapi belajar secara kritis, reflektif, dan kontekstual sesuai prinsip Deep Learning.
Cuplikan modul ajar: https://heyzine.com/flip-book/e04b7f8d47.html
Modul ajar, LKPD, Materi, Media Listening lengkap dapat diakses di link: http://lynk.id/tenrycolle/r3wkxqe13vz1
Keterampilan: Membaca (Reading) dan Memirsa (Viewing)
Topik: Descriptive Text (Daily Activities)
Model pembelajaran: Problem-Based Learning (PBL)
Tujuan Pembelajaran
Modul ajar, LKPD, Materi, Media, dapat diakses di link ini: http://lynk.id/tenrycolle/5n8x3qlx7e29
Penerapan Pendekatan Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dalam pembelajaran Bahasa Inggris melalui modul ajar Descriptive Text – Daily Activities mampu menumbuhkan pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Peserta didik tidak hanya memahami struktur dan bahasa teks, tetapi juga terlibat aktif, reflektif, dan kontekstual dalam proses belajar. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi pembelajar yang kompeten dalam Bahasa Inggris, tetapi juga tumbuh sebagai pelajar Pancasila yang kritis, kreatif, dan kolaboratif.