Tenrycolle.com
What better to do than, share your English knowledge with other people
What better to do than, share your English knowledge with other people
What better to do than, share your English knowledge with other people
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan telah menjadi langkah penting dalam mencetak calon pendidik yang siap mengemban tugas mulia dalam dunia pendidikan. Bagi fsetiap mahasiswa PPG Prajabatan, ujian akhir dalam program ini menjadi momen krusial yang menentukan kelulusan mereka. Salah satu ujian yang paling dinanti-nantikan adalah Ujian Pengetahuan dan Keterampilan (PCK, Pedagogical Content Knowledge).
Ujian PCK adalah salah satu ujian akhir yang melibatkan tes pengetahuan dan keterampilan yang sangat relevan dengan dunia pendidikan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan PCK dan komponen penyusun PCK.
Baca juga: Contoh Soal-Soal Ujian PCK UKPPG Prajabatan Jurusan Bahasa Inggris
PCK (Pedagogical Content Knowledge) adalah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Shulman pada tahun 1986. Shulman (1986) menjelaskan bahwa ada pedagogi tertentu untuk konten pelajaran tertentu. Ada transformasi materi pelajaran untuk diajarkan. Transformasi ini terjadi saat guru menafsirkan materi pelajaran dan menemukan banyak cara untuk merepresentasikannya, dan menyesuaikan materi pengajaran dengan konsep awal yang diketahui peserta didik (konsep konstruktivis).
Dengan demikian PCK merupakan pengetahuan khusus yang dimiliki oleh guru mengenai bagaimana mengajarkan konten tertentu kepada peserta didik dengan strategi yang mempu mengarahkan menuju pemahaman.
Ini sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Cochran, DeRuiter, dan King (1993), PCK berhubungan dengan cara para guru menghubungkan pengetahuan materi yang diajarkan dengan pengetahuan tentang cara mengajar dan alasan tentang memadukan pengetahuan materi menjadi bagian dari proses pembelajaran.
PCK dapat juga diartikan sebagai gambaran tentang bagaimana seorang guru mengajarkan suatu subjek dengan mengakses apa yang dia ketahui tentang subjek materi, apa yang dia ketahui tentang pembelajar yang diajarnya, apa yang diketahui tentang kurikulum terkait dengan subjek dan apa yang dia yakini sebagai cara mengajar yang baik pada konteks materi (Rollnick. et al. 2008).
Lebih lanjut, Koehler dan Mishra (2009) menerangkan bahwa PCK mencakup kegiatan inti pengajaran, pembelajaran, kurikulum, penilaian, dan pelaporan yaitu yang mendukung kegiatan belajar peserta didikdan hubungan antara kurikulum, penilaian, dan pedagogi.
Dari definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa PCK (Pedagogical Content Knowledge) adalah konsep yang digunakan dalam bidang pendidikan untuk menggambarkan pemahaman dan kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru mengenai cara mengajar materi atau konten pelajaran tertentu kepada peserta didik mereka. Ini mencakup pemahaman guru tentang bagaimana mengakses, merancang, mengkomunikasikan, dan mengajar materi pelajaran dengan cara yang memudahkan pemahaman dan penerimaan peserta didik.
Baca juga: Contoh Modul Ajar Kurikulum Merdeka berbasis PBL dan TaRL
Shulman (1986) menyatakan bahwa PCK merupakan perpaduan antara Content Knowledge (CK) dan Pedagogical Knowledge (PK).
Lebih rinci lagi, Anwar, Rustaman, Widodo, dan Redjeki (2014) menguraikan tujuh komponen kemampuan Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang kemudian diuraikan indikatornya oleh Irwanto, dan Suryana (2016). Ketujuh komponen tersebut meliputi:
Indikator | Sub-Indikator |
Kognitif | Guru memiliki pengetahuan tentang tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru memiliki pengetahuan tentang materi yang akan disampaikan. |
Perilaku | Guru memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru memilih materi pembelajaran yang tepat dan mutakhir. Guru memilih materi pembelajaran yang sesuai usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik. Guru memilih materi pembelajaran yang dapat dilaksanakan di kelas. Guru memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik. |
Sub-Indikator | |
Kognitif | Guru memiliki pengetahuan tentang kemampuan dan karakteristik belajar peserta didik. Guru memiliki pengetahuan tentang kesulitan peserta didik dalam pembelajaran. |
Perilaku | Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapat kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik. |
Indikator | Sub-Indikator |
Kognitif | Guru memiliki pengetahuan tentang penyusunan rencana pembelajaran. |
Perilaku | Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar agar peserta didik dapat mencapai komptensi dasar yang ditetapkan. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran. |
Indikator | Sub-Indikator |
Kognitif | Guru memiliki pengetahuan tentang variasi metode pembelajaran. |
Perilaku | Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi sesuai kemampuan belajar melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik. |
Indikator | Sub-Indikator |
Kognitif | Guru memiliki pengetahuan tentang teknik evaluasi. |
Perilaku | Guru menyusun alat penilain yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan. Guru memanfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. |
Indikator | Sub-Indikator |
Kognitif | Guru memiliki pengetahuan tentang pemanfaatan fasilitas dan sumber belajar. |
Perilaku | Guru menggunakan media komputer dan internet sebagai penunjang pembelajaran. Guru memotivasi peserta didik untuk memanfaatkan media internet sebagai tambahan referansi belajar. Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. |
Indikator | Sub-Indikator |
Kognitif | Guru memiliki pengetahuan tentang analisis materi pelajaran untuk memetakan tingkat kesulitannya. |
Perilaku | Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain dengan memperhatikan tujuan pembelajaran dan proses belajar. Guru memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu. Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotivas kemauan belajar peserta didik. |
Melihat dari komponen penyusun PCK diatas, Ketika seorang guru memiliki PCK yang kuat, maka mereka mampu mengidentifikasi kesulitan yang mungkin dihadapi peserta didik dalam memahami materi pelajaran dan mengembangkan strategi pengajaran yang sesuai untuk membantu peserta didik mengatasi hambatan tersebut. Mereka juga mampu mengadaptasi pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik mereka, sehingga pembelajaran menjadi lebih relevan dan mudah dipahami.
Sehingga, PCK perlu dikembangkan dengan baik, terutama untuk guru (Restiana & Pujiastuti, 2019). Hal tersebut sesuai dengan pendapat Loughran, Berry dan Mulhall (Williams & Lockley, 2012) bahwa salah satu faktor yang memungkinkan untuk meningkatkan keefektifan guru adalah memperkaya PCK mereka, yaitu perpaduan khusus antara content knowledge dan pedagogical knowledge, yang dibangun dari waktu ke waktu dan pengalaman, sehingga menghasilkan guru profesional.
Selain itu, pentingnya PCK bagi guru juga diungkapkan oleh National Research Council (1996) bahwa apa yang peserta didik pelajari tergantung dari bagaimana gurunya mengajar.