Tenrycolle.com
What better to do than, share your English knowledge with other people
What better to do than, share your English knowledge with other people
What better to do than, share your English knowledge with other people
Dengan mengikuti tips dan trik ini, kamu dapat menulis esai yang menjawab pertanyaan dengan jelas, konkret, dan bermakna, yang akan meningkatkan kesempatan kamu untuk sukses dalam seleksi masuk PPG Prajabatan.
Cara mengidentifikasi area yang perlu saya tingkatkan untuk meningkatkan performa sebagai seorang guru adalah dengan mengidentifikasi kelemahan yang saya miliki. Di awal, ketika saya telah mengetahui di mana saya berada (sebagai seorang guru) dan ingin berada (berperan), kemudian memahami di mana saya berada sekarang, dari titik ini lah saya dapat mengidentifikasi area mana yang perlu ditingkatkan / dikembangkan dengan menyadari kelemahan saya. Dengan menyadari kelemahan tersebut maka saya dapat mengambil langkah untuk mulai mengatasinya.
Ada beberapa area yang telah saya mulai kembangkan untuk mengatasi kelemahan yang saya miliki. Pertama, kemampuan beradaptasi. Peningkatan kemampuan ini perlu dilakukan karena erat kaitannya dengan bagaimana saya sebagai seorang guru dapat menyesuaikan diri dengan keunikan tiap pribadi peserta didik, perubahan kurikulum, dan juga penggunaan teknologi pendidikan di era digital modern yang dapat mendukung proses pembelajaran.
Kedua, keterampilan berkomunikasi. Keterampilan berkomunikasi menjadi penting untuk saya tingkatkan karena saya berinteraksi langsung dengan peserta didik. Saya bertanggung jawab untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan jelas kepada peserta didik, baik secara lisan maupun tertulis. Saya juga perlu membangun hubungan yang positif dengan peserta didik untuk mempengaruhi persepsi mereka tentang sekolah dan peran mereka di kelas atau diri mereka sendiri.
Sebagai seorang guru, saya juga perlu berkomunikasi dengan orang tua/wali peserta didik, baik melalui panggilan telepon atau pertemuan langsung untuk mendiskusikan masalah perilaku, masalah belajar, kekuatan dan kelemahan peserta didik tanpa membuat orang tua/wali peserta didik merasa tersinggung. Gagal komunikasi yang baik dengan orang tua/wali peserta didik dapat menyebabkan kurangnya pemahaman akan kebutuhan pendidikan anak mereka. Bentuk komunikasi dengan peserta didik atau orang tua/wali peserta didik membutuhkan keterampilan komunikasi yang baik. Semakin baik keterampilan komunikasi yang saya miliki maka akan semakin efektif ketika saya melaksanakan peran sebagai seorang guru.
Ketiga, kemampuan dan keterampilan Bahasa Inggris. Menjadi profesional, maka saya perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan. Dalam profesi guru, pengembangan kemampuan adalah wajib guna memenuhi tuntutan profesionalisme. Seperti yang dikemukakan oleh Evans (dalam Ifanti & Fotopoulopou, 2011), profesionalisme guru sangat terkait dengan pengembangan professional. Sehingga, sebagai seorang guru Bahasa Inggris, untuk mengajar Bahasa Inggris, saya harus menguasai mata pelajaran tersebut dengan baik. Memiliki kemampuan dan keterampilan Bahasa Inggris adalah mutlak.
Keempat, mengembangkan keterampilan mengajar. Tidak peduli berapa lama seseorang telah mengajar, saya percaya selalu ada ruang untuk peningkatan pedagogis. Apa lagi dengan perubahan cepat dalam teknologi dan masyarakat, maka saya harus memoles keterampilan pedagogi yang saya miliki agar tetap relevan. Saya harus belajar “bagaimana mengajar” dan “bagaimana peserta didik belajar”. Sehingga, meningkatkan keterampilan mengajar menjadi fitur berulang dalam tugas saya sebagai seorang guru.
Sumber: Ifanti, A. A., & Fotopoulopou, V. S. (2011). Teachers’ Perceptions of Professionalism and Professional Development: A Case Study in Greece. World Journal of Education, 1(1), 40-51.
Baca Juga: Try Out Test Substantif GRATIS PPG PRAJABATAN Jurusan PGSD
Beberapa tindakan atau langkah yang telah mulai saya lakukan untuk mengembangkan diri guna meningkatkan performa sebagai seorang guru. Pertama, berpartisipasi dalam program pelatihan. Saat saya menulis esai ini, saya sedang mengikuti program pelatihan Guru Merdeka Belajar. Program ini dapat membantu mengembangkan pengetahuan yang saya miliki mengenai konsep merdeka belajar, pengembangan diri guru merdeka belajar, dan kunci pengembangan guru merdeka belajar. Dimana program yang saya ikuti ini berlangsung 46 hari.
Kedua, belajar membuat website/blog pribadi dan aplikasi Canva. Pembuatan website dan belajar mengoperasikan aplikasi Canva ini erat kaitannya dengan penggunaan teknologi di era digital yang modern ini. Tujuan saya untuk belajar mengoperasikan website tenrycolle.com, selain sebagai bentuk pengembangan diri dibidang teknologi, tetapi website ini juga berfungsi sebagai salah satu sumber belajar peserta didik.
Mereka tidak hanya belajar dari buku paket yang telah disediakan di sekolah, mereka juga dapat mengakses website tenry.colle.com untuk memperoleh informasi tambahan materi yang sedang pelajari atau akan pelajari. Sedangkan untuk aplikasi Canva, aplikasi ini saya pelajari untuk membantu saya membangun keterampilan mendesain Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar kerja ini diharapkan dapat menarik perhatian peserta didik dalam belajar dan mengerjakan tugas yang saya berikan.
Ketiga, bergabung dengan Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) dan menjadi seorang penerjemah. Salah satu cara untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan Bahasa Inggris saya adalah dengan menjadi seorang penerjemah. menjadi seorang penerjemah membutuhkan kecintaan untuk terus belajar. Saya harus terus belajar karena bahasa dan pengetahuan tentang bahasa selalu berkembang tidak pernah. Untuk mempelajari kata-kata baru dan memperkaya kosa kata yang saya miliki maka saya harus selalu membaca. Dengan cara ini juga, saya akan mengetahui kata-kata terbaik untuk digunakan, dan struktur kalimat terbaik yang dapat saya gunakan saat menerjemahkan.
Keempat, mengikuti Program PPG – PRAJAB. Mengajar adalah proses belajar sepanjang hayat. Artinya, saya harus selalu up-to-date mengenai metode pembelajaran, teknologi pendidikan, kurikulum, dan lain sebagainya. Selain itu, alasan kuat lainnya untuk tidak pernah berhenti belajar adalah untuk menghindari kejenuhan. Dengan belajar akan menjaga praktik pengajaran tetap menarik yang membantu mendorong lingkungan belajar yang sukses.
Proses belajar ini juga bisa dilakukan melalui kredit formal, seperti apa yang sedang saya usahakan saat ini, mengikuti Program PPG – PRAJAB. Dengan mengikuti program ini, sejalan dengan tujuan Tujuan penyelenggaraan Program PPG Prajabatan, maka saya dapat menjadi seorang guru profesional yang beradab, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif, dan kompetitif serta berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.
Saya sadar setelah saya mengetahui area mana saja yang perlu saya kembangkan; membuat daftar pengembangan diri dan langkah yang perlu dilakukan, maka saya tidak dapat melakukan semuanya sekaligus. Mengapa? Karena saya merasa kewalahan. Ditambah lagi, saya selalu tumbuh dan berkembang, daftar kelebihan dan kekurangan saya juga berubah.
Saya menjadi lebih baik dalam beberapa hal, tetapi saya mengidentifikasi area lain yang tampaknya penting untuk dikembangkan. Sehingga, selain merasa kewalahan, saya juga tidak fokus pada bidang yang paling penting. Oleh karena itu, perlunya membuat perencanaan untuk memprioritaskan proses pengembangan diri tersebut. Meskipun saya tidak tahu kekurangan-kekurangan apa saja yang akan muncul di masa depan, namun saya selalu dapat membuat perencanaan ke depan.
Saya melihat di mana saya berada sebagai seorang guru sekarang, melihat kekurangan dalam menjalankan peran tersebut, dan membuat perencanaan bagaimana saya berusaha meningkatkan kekurangan tersebut. Setelah perencanaan telah saya lakukan, saya juga tidak lupa melakukan refleksi atas apa yang telah saya lakukan; apa yang berhasil, apa yang tidak berhasil, dan langkah apa yang perlu dibuat untuk menjadi lebih sukses.
Dalam proses pengembangan diri ini, yang selalu saya ingat adalah proses pengembangan diri ini adalah proses positif yang seharusnya membawa membawa kebahagiaan dalam kehidupan saya dan juga peserta didik, bukan sesuatu yang bisa membuat kewalahan atau stress. Sehingga, ketika saya membuat perencanaan tersebut maka saya juga membuat harapan yang realistis.
Contohnya, ketika saya mengikuti seminar penggunaan teknologi saat pandemic kemarin. Saya belajar apa-apa saja teknologi yang dapat digunakan pada situasi pandemik?, peserta didik dapat mengaksesnya dimana?, Apa manfaat bagi guru dan peserta didik? Bagaimana cara penggunaannya, dan sebagainya.
Setelah selesai mengikuti seminar tersebut, saya tidak tidak pernah membuat tujuan atau harapan yang tidak realistis seperti “semua peserta didik harus mendownload aplikasi Zoom Meeting, presentasi tugas juga harus dilakukan melalui Zoom Meeting jadi sebagai guru saya bisa menilai secara langsung, semua peserta didik harus membuat video kemudian video tersebut harus di unggah di Google Classroom, dan sebagainya” tanpa memikirkan kondisi peserta didik yang saya miliki seperti.
Tujuan tujuan diatas, pada dasarnya baik. Mari belajar dan mengajar dengan melibatkan teknologi sebaik mungkin, tapi saya juga sebagai guru harus paham kondisi tiap anak di kelas. Ada anak yang dalam satu rumah itu cuman memiliki 1 handphone android, handphone tersebut juga harus bergantian dengan adiknya ketika belajar. Ada yang kekurangan pulsa atau data, ada yang jaringannya kurang bagus, ada yang tidak paham pengoprasian apliaksinya, dan lain sebagainya.
Maka ketika tujuan yang tidak realistis tersebut tidak tercapai, saya mungkin akan merasa tidak senang, terlebih lagi peserta didik saya, mereka akan mengeluh, merepotkan orang tua mereka, dan akhirnya tidak termotivasi untuk belajar.
Terakhir, karena proses pengembangan diri ini adalah sesuatu yang menyenangkan; membuat bahagia maka saya tidak pernah lupa untuk bermain, bersenang-senang, beristirahat sejenak.
Baca Juga: Try Out Test Substantif GRATIS PPG PRAJABATAN Jurusan Bahasa Inggris
Pengajaran dan pembelajaran adalah suatu hal yang saling terkait erat karena salah satu sumber belajar peserta didik adalah guru. Maka, cara paling terbaik untuk meningkatkan pembelajaran peserta didik adalah dengan meningkatkan kualitas pengajar dan pengajaran, karena guru yang baik dapat mempengaruhi peserta didik jauh lebih luas, tidak hanya berdampak pada pencapaian nilai ujian (Jackson, 2018).
Setelah mengembangkan diri di area area tertentu tentunya banyak hal yang saya rasakan atau peroleh, seperti saya dapat mendesain Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dengan lebih menarik, tidak monoton. Saya juga bisa melakukan Kolaborasi dengan guru lainnya. Setelah membagikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, LKPD, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan pengetahuan Bahasa Inggris secara daring baik di https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id atau blog pribadi, yaitu tenrycolle.com maka saya dapat melakukan kolaborasi dengan audiens yang beragam. Kolaborasi ini dapat berupa saran ataupun kritik mengenai apa yang telah saya bagikan.
Setelah mengikuti berbagai pelatihan pengajaran, saya juga memperoleh ilmu baru, baik itu teori pengajaran terbaru ataupun strategi dan teknik pengajaran. Dalam penerapannya, saya bisa mengajar secara bervariasi. Di semester II kemarin, saya bisa menggunakan film sebagai salah satu sumber peserta didik belajar di dalam kelas. Saya juga bisa menerapkan penggunaan audio berupa lagu sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dengan pembelajaran di sekolah.
Penilaian portofolio juga mulai saya gunakan. Melalui penilaian ini siswa dapat melihat capaian yang telah mereka lakukan selama ini, peserta didik dapat melihat kekuatan dan kelemahan mana yang perlu mereka tingkatkan lagi kedepannya melalui umpan balik yang telah saya berikan, penilaian ini juga bisa mendorong peserta didik untuk mengambil tanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Selain membawa manfaat bagi peserta didik, penilaian portofolio juga memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang pencapaian saya sebagai seorang guru, memungkinkan saya untuk meningkatkan kinerja mengajar setelah mengidentifikasi kelemahan peserta didik terhadap suatu materi.
Sumber: Jackson, C. K. (2018). What do test scores miss? The importance of teacher effects on non–test score outcomes. Journal of Political Economy, 126(5), 2072-2107.